- Menurut Hasibuan (2000: 10) ;
Analisis : Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Hasibuan
(2000) memberikan penekanan dalam pemahaman MSDM yaitu sebagai sebuah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja. Dalam
melakukan kegiatan manajemen sumber daya tidak hanya bagaimana seseorang
pimpinan mengetahui potensi pegawainya, namun lebih pada bagaimana
seorang pemimpin mendesain sebuah formulasi tertentu dalam
mengaplikasikan para sumber daya pegawai yang ada sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Desain yang telah dibuat tersebut diharapkan
mampu mengkoordinir keinginan-keinginan para pegawai serta koordinasi
antara pegawai dan pimpinan serta antar pegawai. Melalui skema desain
yang tepat diharapkan mampu meningkatkan kinerja para pegawai secara
efektif dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Moses N. Kiggundu (1989) dalam Ambar Teguh Sulistyani dan Rosidah (2003: 11);
Human resources management is the development and utilization of personnel for the effective achievement of individual, organizational, community, national, and international goals and objectives. (MSDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasioanal yang efektif).
Analisis : Dalam definisi menurut Kinggundu (1989) tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa pendapat Kiggundu (1989), memberikan penekanan
pada kata “development and utilization of personnel for the effective achievement”.
Secara garis besar kalimat tersebut memiliki pemahaman MSDM sebagai
sebuah upaya mengembangkan potensi para pegawai melalui beberapa
pelatihan, baik yang sifatnya umum maupun khusus guna memunculkan
pegawai yang benar-benar berkompetensi dalam bidangnya. Menurut
Notoatmodjo (1992: 5) pengembangan sumber daya secara mikro adalah suatu
proses perencanaan pendidikan dan pelatihan dan pengelolaan tenaga atau
karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimum. Sebagai tindak
lanjutnya ketika seorang pegawai sudah mampu meningkatkan kapasitasnya,
para pegawai tersebut diproyeksikan dalam upaya mencapai tujuan yang
telah ditetapkan di awal baik itu keberhasilan individu, masyarakat,
maupun organisasi. Namun, dalam pemahaman tentang pengertian MSDM
tersebut masih sangat terbatas belum terlalu kompleks hanya sebatas
upaya pengembangan serta pendayagunaan pegawai saja dalam mencapai
sebuah tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menurut Tulus (1992) dalam Suharyanto dan Hadna (2005 : 13);
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud membantu tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
Analisis : Dalam pemahaman definisi MSDM menurut Tulus (1992)
dirasa telah sedikit lebih kompleks jika dibandingkan dengan pemahaman
yang sebelumnya dengan melihat beberapa fungsi yang telah mulai
dijabarkan sebagai bagian penting dari kegiatan manajemen sumber daya
manusia. Dalam pendapat Tulus (1992) tersebut dapat dilihat bagaimana
beliau mencoba menjabarkan pemahaman MSDM yang ditekankan pada empat
fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
Selain itu, dalam definisi di atas dapat dilihat bagaimana Tulus (1992)
mencoba memperjelas ataupun memberikan poin-poin penting dalam
pemahamannya tentang MSDM, yaitu meliputi pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan
hubungan kerja. Dalam poin-poin penting yang telah dijabarkan tersebut
dinilai mampu melengkapi pemahaman yang digunakan Tulus (1992) dalam
mendefinisikan MSDM. Melalui berbagai kegiatan-kegiatan dalam upaya
meningkatkan kemampuan para pegawai diharapkan mampu bekerja secara
efektif serta efisien tersebut guna mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya baik itu individu, masyarakat, maupun organisasi.
4. Menurut Armstrong (1990: 1) ;
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pendekatan terhadap
manajemen manusia yang berdasarkan empat prinsip dasar. Pertama, sumber
daya manusia adalah harta paling penting yang dimiliki oleh suatu
organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi
keberhasilan organisasi tersebut. Kedua, keberhasilan ini sangat mungkin
dicapai jika peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian
dengan manusia dari perusahaan tersebut saling berhubungan, dan
memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan
perencanaan strategis. Ketiga, kultur dan nilai perusahaan, suasana
organisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut
akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian yang
terbaik. Serta yang terakhir adalah manajemen sumber daya manusia
berhubungan dengan integrasi yakni semua anggota organisasi anggota
tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Analisis : Dari definisi di atas dapat dilihat bagaimana MSDM
mempunyai empat prinsip dasar yang utama, diantaranya adalah sumber daya
manusia menjadi harta paling penting dalam sebuah organisasi, harus
dikelola dan diatur dengan baik, sehingga dapat menimbulkan peran aktif
dari pegawai sehingga manajemen organisasi yang efektif serta efisien.
Yang kedua adalah keberhasilan sangat mungkin dicapai jika kebijaksanaan
dan prosedur yang berkenaan dengan manusia dari perusahaan tersebut
saling berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan
dan perencanaan strategis perusahaan. Dari pernyataan tersebut dapat
dipahami sebagai pentingnya bagaimana suatu kebijakan dibuat serta
bagaimana perlakuan yang diberikan kepada para pegawai sehingga dapat
meningkatkan kinerja pegawai untuk mau berkontribusi secara optimal
dalam upaya mencapai tujuan suatu organisasi. Yang ketiga adalah kultur
dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang
berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap hasil pencapaian yang terbaik. Dari pernyataan tersebut dapat
dipahami bahwa kultur, nilai, suasana serta perilaku manajerial
organisasi memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mempengaruhi tingkat
kinerja pegawai agar sesuai dengan harapan suatu organisasi. Ketika
suasana kekeluargaan dibawa dalam sebuah sistem manajerial suatu
organisasi kiranya akan lebih efektif dibanding dengan gaya kepemimpinan
yang otoriter, serta mengaanggap bahwa pegawai bukan hanya sekedar
mesin akan tetapi diperlakukan sebagai sekelompok rekan kerja dalam
sebuah tim. Hal tersebut harus dikelola dengan baik sehingga apa yang
menjadi tujuan organisasi bisa tercapai. Yang terakhir adalah MSDM
menjadikan semua anggota organisasi terlibat dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Melalui fungsi yang terakhir tersebut dapat
dilihat bagaimana para pegawai menjadi sebuah faktor penting dalam
sebuah kinerja suatu organisasi dalam mencapai tujuan suatu organisasi
secara efektif serta efisien.
Dari seluruh definisi serta pemahaman yang telah dilampirkan, secara sederhana manajemen SDM dapat dipahami sebagai pengelolaan sumber daya manusia dengan mengimplementasikan fungsi manajemen dalam aktivitas operasional demi terwujudnya tujuan organisasi.
Semoga artikel tersebut bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar