PENGERTIAN HUMAN CAPITAL MANAJEMEN
Menurut pendapat para ahli, pengertian human capital adalah sebagai berikut:Menurut Lengnick Hall dan Cynthia A. Lengnick Hall human capital “…is the know how, skill, and capabilities of individual in organization. Human capital reflect the competencies people bring to their work (2003:3). Dengan melihat pengertian tersebut nampak bahwa human capital merupakan faktor penting dalam organisasi, karena dapat memberikan sumbangan besar bagi kemajuan dan perkembangan organisasi baik organisasi bisnis.
Menurut Becker, human capital adalah bahwa manusia bukan sekedar sumber daya namun merupakan modal (capital) yang menghasilkan pengembalian (return) dan setiap pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kualitas dan kuantitas modal tersebut merupakan kegiatan investasi.
Menurut Davenport human capital sebagai seluruh usaha yang dibawa tenaga kerja untuk diinvestasikan dalam pekerjaan mereka. Termasuk juga didalamnya kemampuan, tingkah laku, semangat dan waktu.
Menurut Stewart mengatakan bahwa human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual, sumber dari innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human capital mencerminkan kemam puan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut, dimana akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya.
Menurut James Hatch (Enterprise Magazines, 15 Novermber 1999) mendefinisikan human capital sebagai segala sesuatu mengenai manusia (tenaga kerja), intelektual, pengetahuan, dan pengalaman mereka. Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk dan menyediakan jasa.
Lebih jauh Mark L. Lengnick Hall (2003:45-46) menjelaskannya dengan mengutip beberapa pengertian human capital sebagai berikut:
a) Human capital is “the knowledge, skills and
capabilities of individual that have economic value to an organization” (Bohlander,
Snell & Sherman, 2001)
b) Human capital is “ the collective value of an
organization’s know-how. Human capital refers to the value, usually not
reflected in accounting system, which results from the investment an organization
must make to recreate the knowledge in its employee” (Cortada & Woods,
1999)
c) Human capital is “all individual capabilities, the
knowledge, skill, and experience of the company’s employee and managers”
(Edvinson & Malone, 1997).
Dari tiga pengertian di atas nampak
sekali adanya kesamaan esensi yang menunjukkan bahwa modal manusia merupakan
sesuatu yang melekat dalam diri invidivu. Hal yang menonjol dari defenisi atas
adalah dimensi ekonomi yang menjadi acuan kebermanfaatnya.
Kutipan dari "Luqman Hakim"
Kutipan dari "Luqman Hakim"
Menurut Fitzens, (2000:xii) pengertian human capital dapat dijelaskan sebagai suatu kombinasi dari faktor-faktor sebagai berikut:
1. Sifat-sifat seseorang yang dibawanya sejak lahir ke
dalam pekerjaan, inteligensi, enerji, sikap yang secara umum positif,
reabilitas, komitmen.
2. Kemampuan seseorang untuk belajar, bakat, imajinasi,
kreativitas, dan apa yang sering disebut sebagai street smart (akal
kecerdasan).
3. Motivasi seseorang untuk berbagi informasi dan
pengetahuan, semangat tim dan orientasi tujuan.
Menurut Stockey (2003) human
capital merupakan konsep yang menjelaskan manusia dalam organisasi dan bisnis
merupakan asset yang penting dan beresensi yang memiliki sumbangan terhadap
pengembangan dan pertumbuhan sama seperti halnya asset fisik seperti mesin dan
modal kerja. Sikap dan skill dan kemampuan manusia memiliki kosntribusi
terhadap kinerja dan produktivitas organisasi. Pengeluaran untuk pelatihan,
pengembangan, kesehatan dan dukungan merupakan investasi dan bukan hanya biaya
tapi merupakan investasi.
Menurut Edwinson dan Malone (1997) “human
capital is the individual knowledge, experience, capability, skill, creativity,
innovations”. Knowledge meliputi pengetahuan mengenai teks akdemik diperoleh
melalui pendidikan. Skill adalah kemampuan untuk bekerja/memnuhi kemampuan
praktikal. Terdapat dua prinsip kunci dalam human capital yaitu:
1. Manusia merupakan asset yang memiliki nilai yang dapat ditingkatkan
melalui investasi, tujuan dari investasi ini adalah memaksimalkan nilai melalui
manajemen resiko. Ketika nilainya meningkat, kapasitas organisasi dan
nilai-nilanya akan meningkat dan menguntungkan stokeholder.
2. Kebijakan human capital dalam organisasi harus disesuaikan dengan
dukungan misi organisasi yaitu misi, visi, tujuan dan strategi telah
didefenisikan sebagai arahan yang telah dirancang untuk dapat diimplementasikan
dan dinilai oleh sebuah standar, bagaimana konsep human capital ini dapat
membantu organisasi mencapai misinya.
Berdasarkan diatas dapat disimpulkan
bahwasannya Human Capital atau modal manusia adalah sebuah sistem untuk
memperbaiki kinerja karyawan dan perusahaan. Pengaruh terbesarnya pada
kompetensi utama perusahaan. Teori modal manusia menganggap bahwa profit bisnis
berkembang dan berkelanjutan ketika perusahaan mampu menghasilkan barang dan
jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik ketimbang yang
ditawarkan para pesaingnya. Dengan kata lain perusahaan tersebut memiliki
keunggulan kompetitif. Keunggulan yang berlangsung lama dan bersinambung selalu
berorientasi pada dinamika kebutuhan pelanggan.(Marlina, 2012)
Human capital adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut.
Pengembangan human capital ini antara lain dapat dilakukan melalui ;
• Internalisasi Corporate Culture
• Memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance
• Mengembangkan SDM profesional sebagai human capital yang produktif dan prudent
• Menciptakan pemimpin/leader sebagai role model & people manager
• Menegakkan dan meningkatkan kepatuhan hukum
Social capital, merupakan syarat penting untuk menggerakkan sebuah organisasi, bahkan untuk pembangunan. Untuk itu, social capital harus dikenali dan dikembangkan pula. Konsep social capital dapat diterapkan untuk upaya pemberdayaan masyarakat. Social capital menjadi semacam perekat yang mengikat semua orang dalam masyarakat. Di dalamnya berjalan “nilai saling berbagi” (shared values) serta pengorganisasian peran-peran (rules) yang diekspresikan dalam hubungan-hubungan personal (personal relationships), kepercayaan (trust), dan common sense tentang tanggung jawab
bersama.
Konsep Human Capital Management (HCM) menjawab pemikiran bagaimana seseorang mempunyai kompetensi sesuai dengan jabatan/posisi kerjanya dengan menempatkan insan pekerja yang bertalenta tinggi untuk menempati jabatan/posisi yang cocok dengan talenta mereka. Teori ini menganggap bahwa profit bisnis berkembang dan berkelanjutan ketika perusahaan mampu menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik ketimbang yang ditawarkan para pesaingnya.
Pendekatan HCM sebagai suatu sistem dirancang untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang -bersinambung melalui pengembangan karyawan. Tidak semua peran penting dalam suatu perusahaan memiliki derajat yang sama dalam menciptakan kepuasan pelanggan dan pemegang saham. Namun yang terpenting ketika menempatkan peran kinerja karyawan terhadap perusahaan maka mereka harus memiliki kemampuan terbaiknya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan ketimbang karyawan di perusahaan pesaingnya.
Human capital management menjadi sangat penting karena merupakan sumber inovasi dan pembaruan. Terdapat dua hal yang mendukung kontribusi investasi HCM ke dalam perusahaan, yaitu :
(i) karyawan dengan human capital yang tinggi lebih memungkinkan untuk memberikan layanan yang konsisten dan berkualitas tinggi, sehingga perusahaan dapat mempertahankan pelanggan atau menarik pelanggan baru;
(ii) pelanggan potensial dapat mempergunakan kualitas human capital dari karyawan perusahaan sebagai alat penyaring untuk memilih layanan yang mereka sediakan.
Peran Human Capital Management
Dave Ulrich (1997) menjelaskan empat peran human capital dalam membangun organisasi yang kuat, diantaranya :
• Management of Strategic human resources
Strategi ini membahas tentang proses masa depan
• Management of Transformation and Change
Kegiatan utamanya adalah membawa organisasi kearah yang lebih produktif dengan tingkat keuntungan yang tumbuh secara berkesinambungan.
• Management of Firm Infrastructure
kegiatan pokoknya adalah melakukan suatu rekayasa ulang untuk menuju ke arah perbaikan organisasi
• Management of Employee Contribution
merupakan suatu usaha untuk meningkatkan loyalitas kemampuan karyawan.
Strategi HCM dapat dikembangkan dengan mempergunakan data yang diberikan oleh pengukuran dan pelaporan HCM. Strategi HCM hanya dapat dipelajari dalam konteks perusahaan berbadan hukum dan strategi bisnis.
Adapun pendekatan yang digunakan HCM meliputi :
(1) menempatkan modal manusia sebagai aset dan pemeran pokok yang unggul dalam menciptakan kinerja bisnis maksimum;
(2) cara perhitungan dan pengelolaan modal manusia sama seperti yang dilakukan dalam pengelolaan modal finansial; dan
(3) manajer perusahaan mampu belajar dari pengalamannya untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih baik secara progresiv.
Yang lebih ditekankan pada pendekatan HCM adalah pengembangan potensi karyawan dan staf manajemen. Karena itu maka ukuran-ukuran kinerja menjadi hal yang sangat penting.
Yang perlu diingat dalam pengembangan HCM adalah tujuan fundamentalnya, yaitu untuk mencapai satu pemahaman yang lebih baik dalam memutuskan sesuatu hal yang harus dilaksanakan. Pada akhirnya, HCM digunakan untuk mencapai tujuan yaitu memperhatikan bagaimana bisnis ditingkatkan, pengaruhnya terhadap kinerja.
Kutipan dari LKIT Asia : Konsep Human Capital dari sudut pandang karyawan, dimana masing‐masing individu dituntut untuk mengembangkan dan mengelola modal manusia mereka sendiri untuk memaksimalkan pengembalian yang dapat mereka peroleh" - Saat ini, khususnya manusia Indonesia sangat jarang yang mengedepankan hal ini, dimana khususnya fresh Graduates yang selalu mengedapankan aspek Gaji daripada kemampuan. Mungkin hal ini bisa dibahas lebih mendalam, sehingga pengembangan dan perkembangan "Human Capital" akan lebih jelas dipahami, sehingga setioap calon karyawan akan berusaha mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya sebelum terjun ke dunia kerja.
Semoga artikel tersebut bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar