Selasa, 19 September 2017

Manajemen Perubahan - Kepemimpinan untuk Perubahan



KEPEMIMPINAN UNTUK PERUBAHAN

Kebutuhan akan perubahan dalam organisasi dan perlunya pemimpin yang dapat berhasil mengelola perubahan terus tumbuh. Salah satu gaya kepemimpinan, disebut transformational leadership, khususnya sangat sesuai untuk membawa perubahan. Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan transformational meningkatkan inovasi organisasi secara langsung, dengan menciptakan visi, dan secara tidak langsung, menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi, eksperimen, berani mengambil resiko, dan berbagi ide.
Keberhasilan perubahan hanya dapat terjadi bila karyawan bersedia mencurahkan waktu dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan, serta bertahan terhadap kemungkinan akan stres dan kesulitan. Pemimpin juga membangun komitmen organisasi dengan merangkul karyawan melalui tiga tahapan proses komitmen perubahan. Pada tahap pertama, persiapan, karyawan mendengar mengenai perubahan melalui memo, rapat, atau pidato dan menjadi sadar akan perubahan tersebut dan hasil yang positif dari perubahan. Pada tahap kedua, penerimaan, pemimpin harus membantu karyawan mengembangkan pemahaman terhadap dampak menyeluruh dari perubahan dan hasil yang positif dari perubahan. Ketika karyawan menerima perubahan secara positif, maka keputusan untuk melakukan implementasi dibuat. Pada tahap ketiga, yaitu tahap komitmen melibatkan langkah-langkah instalasi dan institusionalisasi. Instalasi adalah proses percobaan untuk perubahan, dimana memberikan kesempatan pada pemimpin untuk mendiskusikan masalah dan keprihatinan karyawan dan membangun komitmen untuk bertindak. Pada langkah terakhir, institusionalisasi, karyawan tidak memandang perubahan sebagai sesuatu yang baru melainkan sebagai hal yang normal dan bagian integral dari kegiatan operasi organisasi.

Berikut cara yang dilakukan  Hard Rockers menjadi pemimpin yang efektif dan tetap dihormati bawahan.
·         Kenali diri sendiri dan terbuka dengan perkembangan
Menurut John C. Maxwell dalam bukunya yang berjudul “The 21 Indispensable Qualities of a Leader: Becoming the Person Others Will Want to Follow”, seorang pemimpin wajib mengetahui dan kenal dirinya sendiri. Apa saja kelebihan dan kekurangannya untuk mengembangkan karir dalam tim dan perusahaan. Bukan hanya itu, pemimpin juga harus terbuka dengan metode dan sistem yang tim ajukan. Ide-ide baru di tim wajib untuk didengarkan dan menjadi bahan pertimbangan lho.
·         Tujuan dan berkomitmen
Ajaklah tim untuk memahami bersama untuk tujuan yang akan dicapai. Dengan mengutarakan tujuan, pemimpin jelas mengayomi tim untuk membentuk komitmen yang sama demi mencapai tujuan. Kemukakan ide tujuan dan tetap berpikir terbuka atas proses yang bisa mendapat banyak masukkan dari anggota tim.
·         Jalin komunikasi dengan baik
Pastikan komunikasi antara atasan dan bawahan berlangsung dua arah. Walaupun ini hanya prinsip sederhana, tapi banyak dari pemimpin yang melupakan proses ini. Ciptakan suasana persahabatan dalam tim untuk meningkatkan rasa nyaman dalam bekerja. Jadikan tim adalah sahabat lo. Berilah motivasi tidak hanya melalui tulisan. Sesekali datang dan terjunlah langsung ke dalam tim untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi. Di beberapa orang, cara seperti ini sukses memberikan motivasi untuk lebih giat dan rasa respect kepada pemimpin.
·         Kenali masing-masing anggota tim
Terakhir dan tidak kalah penting. Selain pekerjaan, pemimpin juga wajib mengenal karakter masing-masing anggota tim. Hal ini berguna untuk cara menghadapi anggota dalam bekerja untuk sama-sama menciptakan lingkungan bekerja yang efektif dan tetap menyenangkan. Salah satu tanggung jawab pemimpin yang sering dilupakan adalah menciptakan lingkungan pekerjaan yang enerjik, komitmen, dan bermanfaat bagi masing-masing individu. 

Semoga artikel tersebut bermanfaat
Share:

0 komentar:

Posting Komentar


Wikipedia

Hasil penelusuran

© 2017 Management Access. All Right Reserved. Diberdayakan oleh Blogger.