KEPEMIMPINAN
UNTUK PERUBAHAN
Kebutuhan akan perubahan dalam
organisasi dan perlunya pemimpin yang dapat berhasil mengelola perubahan terus
tumbuh. Salah satu gaya kepemimpinan, disebut transformational leadership, khususnya sangat sesuai untuk membawa
perubahan. Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan transformational meningkatkan inovasi organisasi secara langsung,
dengan menciptakan visi, dan secara
tidak langsung, menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi, eksperimen,
berani mengambil resiko, dan berbagi ide.
Keberhasilan perubahan hanya dapat
terjadi bila karyawan bersedia mencurahkan waktu dan energi yang diperlukan
untuk mencapai tujuan, serta bertahan terhadap kemungkinan akan stres dan
kesulitan. Pemimpin juga membangun komitmen organisasi dengan merangkul
karyawan melalui tiga tahapan proses komitmen perubahan. Pada tahap pertama, persiapan, karyawan mendengar mengenai
perubahan melalui memo, rapat, atau pidato
dan menjadi sadar akan perubahan tersebut dan hasil yang positif dari
perubahan. Pada tahap kedua, penerimaan,
pemimpin harus membantu karyawan mengembangkan pemahaman terhadap dampak
menyeluruh dari perubahan dan hasil yang positif dari perubahan. Ketika karyawan menerima perubahan secara positif, maka keputusan untuk melakukan
implementasi dibuat. Pada tahap ketiga, yaitu tahap komitmen melibatkan
langkah-langkah instalasi dan institusionalisasi. Instalasi adalah proses
percobaan untuk perubahan, dimana memberikan kesempatan pada pemimpin untuk
mendiskusikan masalah dan keprihatinan karyawan dan membangun komitmen untuk
bertindak. Pada langkah terakhir, institusionalisasi, karyawan tidak memandang
perubahan sebagai sesuatu yang baru melainkan sebagai hal yang normal dan
bagian integral dari kegiatan operasi organisasi.
Berikut cara yang
dilakukan Hard Rockers menjadi pemimpin
yang efektif dan tetap dihormati bawahan.
·
Kenali diri sendiri dan terbuka dengan
perkembangan
Menurut John C.
Maxwell dalam bukunya yang berjudul “The 21 Indispensable Qualities of a
Leader: Becoming the Person Others Will Want to Follow”, seorang pemimpin
wajib mengetahui dan kenal dirinya sendiri. Apa saja kelebihan dan
kekurangannya untuk mengembangkan karir dalam tim dan perusahaan. Bukan hanya
itu, pemimpin juga harus terbuka dengan metode dan sistem yang tim ajukan.
Ide-ide baru di tim wajib untuk didengarkan dan menjadi bahan pertimbangan lho.
·
Tujuan dan berkomitmen
Ajaklah tim untuk
memahami bersama untuk tujuan yang akan dicapai. Dengan mengutarakan tujuan,
pemimpin jelas mengayomi tim untuk membentuk komitmen yang sama demi mencapai
tujuan. Kemukakan ide tujuan dan tetap berpikir terbuka atas proses yang bisa
mendapat banyak masukkan dari anggota tim.
·
Jalin komunikasi dengan baik
Pastikan
komunikasi antara atasan dan bawahan berlangsung dua arah. Walaupun ini hanya
prinsip sederhana, tapi banyak dari pemimpin yang melupakan proses ini.
Ciptakan suasana persahabatan dalam tim untuk meningkatkan rasa nyaman dalam
bekerja. Jadikan tim adalah sahabat lo. Berilah motivasi tidak hanya melalui
tulisan. Sesekali datang dan terjunlah langsung ke dalam tim untuk menanyakan
kesulitan yang dihadapi. Di beberapa orang, cara seperti ini sukses memberikan
motivasi untuk lebih giat dan rasa respect kepada pemimpin.
·
Kenali masing-masing anggota tim
Terakhir dan tidak kalah penting. Selain pekerjaan,
pemimpin juga wajib mengenal karakter masing-masing anggota tim. Hal ini
berguna untuk cara menghadapi anggota dalam bekerja untuk sama-sama menciptakan
lingkungan bekerja yang efektif dan tetap menyenangkan. Salah satu tanggung
jawab pemimpin yang sering dilupakan adalah menciptakan lingkungan pekerjaan
yang enerjik, komitmen, dan bermanfaat bagi masing-masing individu. Semoga artikel tersebut bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar